Hi Omifams !
Kali ini Omiland akan membahas penyebab perhitungan perkiraan lahir dokter itu tidak sesuai.
Hal ini itu disebabkan karena :
1. Pengukuran fundus kehamilan yang tidak rutin
Biasanya dokter menggunakan ukuran fundus untuk mengetahui kurang lebih berapa usia kandungan berdasarkan ukuran rahim. Ukuran fundus yang Mums miliki bisa berubah2, kalau ternyata ukuran bayi lebih besar / kecil dari rata-rata bayi biasanya. Tentu saja hal ini menyebabkan HPL Mums bisa berubah.
2. Menstruasi Mums yang tidak teratur,
yang menyebabkan sulitnya memprediksi perkiraan lahir, karena biasanya dokter memperkirakan kelahiran itu dari waktu ovulasi pada masa 14 hari setelah haid terakhir.
3. USG dilakukan di trimester kedua,
karena biasanya memang lebih akurat untuk memprediksi kelahiran ketika usia kandungan 13 minggu (trimester pertama).
Supaya Mums dapat lebih terjamin mengetahui apakah HPL (Hitungan Perkiraan Lahir) yang diberikan dokter itu akurat / tidak, adanya caranya. Caranya yaitu dengan menggunakan
kalkulator kehamilan.
Umumnya kehamilan berlangsung selama 37-42 minggu atau rata-rata 280 hari (40 minggu), dihitung dari hari pertama pada menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) adalah hari pertama siklus menstruasi. Sementara ovulasi terjadi kurang lebih 2 minggu setelah masa ini. Jika pada periode ini sperma bertemu sel telur hingga terjadi pembuahan, maka saat itulah kehamilan dimulai.
Perhitungan usia kehamilan dalam hitungan minggu umumnya menyertakan 2 minggu sejak HPHT tersebut. Maka jika janin Anda berusia 4 minggu, maka kehamilan Anda dihitung 6 minggu. Untuk mengetahui perkiraan kapan bayi akan lahir, Anda dapat memanfaatkan kalkulator kehamilan dengan menggunakan rumus Naegele dan rumus Parikh.
Rumus Naegele
(untuk Mums dengan siklus menstruasi 28 hari)
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:
Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT Anda adalah 21 Januari 2018, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Tahun: tetap 2018
Bulan: 1+9 = 10
Hari: 21+7= 28
Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 28 Oktober 2018.
Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari pertama haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2018 maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Tahun: 2018+1= 2019
Bulan: 5-3=2
Hari: 1+7= 8
Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 8 Februari 2019.
Rumus Parikh
(untuk Mums dengan siklus menstruasi yang kurang / lebih dari 28 hari)
Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.
Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2018. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2018. Namun jika siklus menstruasi ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9 bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2018.